Mukholafatul Lilhawadits


MUKHALAFATUHU LIL HAWADITSI


Allah bersifat Mukhalafatuhu Lil Hawaditsi.
Artinya Allah berlainan dengan sekalian makhluk, mustahil Ia sama dengan makhluk yang Ia ciptakan. Kalau Allah serupa dengan makhluk, maka Ia bukan Tuhan lagi, karena itu mustahil (tidak mungkin) Ia serupa.

Allah Maha Besar, Tinggi, Agung dengan segala kebesaran, ketinggian dan keagungan-Nya, tidak ada suatu jua diantara makhluk yang menyerupai-Nya dalam kebesaran, ketinggian dan keagunganNya itu. Dalil sifat ini dalam Al-Quran:

Artinya:”Tiada yang menyerupai-Nya suatu juga Ia mendengar lagi melihat”
(Asy-Syura: 11)

Barang siapa yang mengatakan bahwa Allah duduk serupa duduk kita di atas kursi, atau turun serupa turun kita dari tangga atau mempunyai muka serupa dengan muka kita atau mempunyai kaki serupa kaki kita maka orang itu menentang dan ia akan menurunkan derajat Allah.

Seperti dikatakan Allah tidak sama dengan makhluk ciptaanNya. Bila kita faham kedudukan makhluk, tahu kedudukan barang ciptaan Allah kemudian kita tidak tahu bagaimana Allah, itulah ilmu. Kalau kita tahu bagaimana Allah , itu pembohongan bukan ilmu, artinya kita sudah sesat. Kalau sesat dari segi syariat kedudukannya mungkin haram saja. Ergitu juga sesat dari segi tasawuf. Tapi kalau sesat di sudut aqidah dapat mengakibatkan syirik.

Contoh perbedaan antara Allah dan makhluk:

1.Kalau makhluk berada dalam masa, Allah tidak ada dalam masa. Kalau makhluk terlibat dalam malam dan siang. Allah tidak terlibat dalam malam dan siang.

2.Allah juga tidak memerlukan ruang seperti makhluk. Sedangkan makhluk, kalau tidak berada di kanan, dia di kiti. Kalau tidak ada di atas dia di bawah. Kalau tidak berada di depan dia di belakang. Tapi Allah tidak begitu. Allah tidak bertempat. Dia tetap bersama kita di mana kita berada. Tapi dia tidak berada macam kita berada. Tidak pula dia diistilahkan jauh dan dekat mengikut ukuran benda. Jauhnya tidak berjarak, dekatanya tidak pula sempadan.

3.Tidak tahunya kita tentang Allah, itulah tahu, itulah arti ilmu. Berarti kita tahu tentang Allah. Kalau tentang makhluk tidak tahu, itu memang tidak tahu. Sedangkan tentang Allah, bila tidka tahu itulah pengetahuan.

4.Allah itu tidak terlibat dengan masa, sebab ia yang menciptakan masa. Sedangkan makhluk terlibat dengan masa.

0 comments:

Post a Comment