Wahdaniyat


WAHDANIAH

Sifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.
“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. “ (QS. Al-Anbiya: 22)

Tuhan Allah bersifat Wahdaniah.
Artinya Esa, Tuhan Allah Maha Esa, mustahil Ia banyak (berbilang) kalau Ia banyak tentu timbul perselisihan atau perbedaan paham antara mereka dan akan binasalah alam ini karena yang satu membawa ke hilir dan yang lain membawah ke mudik. Karena itu Allah Esa, Maha Tunggal. Dalil sifat ini ada di dalam Al-Quran.

Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Allah yang Esa, tiada Tuhan selain Dia, Pengasih dan Penyayang”
(Al-Baqarah:163)

Allah itu maha Esa, Allah itu satu. Satu itu kalau pada benda dapat dibelah-belah, tapi Allah tidak dapat dibelah-belah. Berarti satunya Allah juga berbeda dengan satunya makhluk. Satu secara makhluk berbeda dengan Esanya Allah. Satunya makhluk dapat dipecah dan dibagi-bagi, misalnya makhluk itu kalau dia tidak bergerak, dia akan diam. Kalau tidak diam dia akan bergerak. Itulah tabiah makhluk. Allah tidak dapat dikatakan gerak atau diam. Kita tidak tahu bagaimana, hanya Allah yang tahu.

Kalau ada yang kata Tuhan itu dua atau lebih artinya Tuhan-Tuhan itu lemah, sebab perlu dua. Yang satu separo dan perlu untuk saling tolong menolong. Ini bukan Tuhan. Katalah Tuhan-Tuhan itu tidak bergaduh, karena mereka berhikmah, tetapi Tuhan-Tuhan itu sudah bekerjasama, artinya lemah. Kalau lemah bukan Tuhan. Sifat kerjasama sifat hamba.

Kalau orang ingin besarkan diri, maka ia akan cari benda-benda yang ada pada dirinya dan tidak ada pada orang lain. Jadi kalau 2 atau lebih Tuhan sama-sama mempunyai sifat yang sama apa yang akan dibanggakan. Tuhan kalau tidak Esa walau mereka dapat berbaik-baik, artinya meletakkan Tuhan lemah. Salah satu sifat khusus Tuhan adalah Esa, tunggal, tidak boleh dipecah-pecah. Kalau dia seperti makhluk, dia bukan Tuhan. Itulah konsep Tuhan.

0 comments:

Post a Comment